Friday, October 11, 2019

JANGAN MENGADU DOMBA SESAMA MUSLIM


۞اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞

 *Jangan menjadi seseorang pengadu domba. Seharusnya kita berfikir lebih panjang ketika ada orang yang berusaha mencari kesalahan orang lain dan kita tidak perlu mengatakan kembali pada orang yang dibicarakan nya itu.
 Kau cukup diam dan cukup tahu dengan apa yang sedang terjadi. Bila kau tetap ingin pertemanan mereka baik baik saja, maka kau tak perlu membuang waktu mu untuk membicarakan hal yang tidak ada faedahnya


Sholat, Sholawat dan Shodaqoh
Senyum Salam Sapa
Senyum Sehat Sholawat Ok
Serius Santai Sukses
Yang Keras Yang Semangat
Read More

BERKHIDMAT KEPADA GURU



|| Quote Today

العلم بالتعلم  والبركة بالخدمة

Ilmu diperoleh dengan belajar. Berkah diraih dengan khidmah (pengabdian).

Semoga Allah Senantiasa Menjaga dan memberikan kesehatan serta panjang umur bagi Guru guru kita. Aamiin

_____________
Follow @nwonline_id
Kunjungi www.nwonline.or.id

#NW #NahdlatulWathan
#NWOnline #NWCreativeMedia
Read More

Tuesday, August 20, 2019

LIMA RUKUN NIKAH


Lima Rukun Nikah dan Penjelasannya

Sebagaimana kita ketahui, rukun adalah bagian pokok dari suatu perbuatan yang membuat perbuatan tersebut dinyatakan sah. Contohnya, shalat tidak akan sah tanpa takbiratul ihram, karena takbiratul ihram merupakan bagian pokok dari shalat tersebut.

Sementara dalam bab nikah, rukun nikah berarti bagian dari nikah itu sendiri yang mana ketiadaan salah satu diantaranya akan menjadikan nikah tersebut menjadi tidak sah.

Dikutip dari Imam Zakaria al-Anshari dalam Fathul Wahab bi Syarhi Minhaj al-Thalab (Beirut: Dar al-Fikr), juz II, hal. 41, rukun nikah tersebut ialah:

فَصْلٌ: فِي أَرْكَانِ النِّكَاحِ وَغَيْرِهَا. " أَرْكَانُهُ " خَمْسَةٌ " زَوْجٌ وَزَوْجَةٌ وَوَلِيٌّ وَشَاهِدَانِ وَصِيغَةٌ

“Pasal tentang rukun-rukun nikah dan lainnya. Rukun-rukun nikah ada lima, yakni mempelai pria, mempelai wanita, wali, dua saksi, dan shighat.

Dari pemaparan di atas bisa kita pahami bahwa rukun nikah ada lima, yakni:

1. Mempelai pria

Mempelai pria yang dimaksud di sini adalah calon suami yang memenuhi persyaratan sebagaimana disebutkan pula oleh Imam Zakaria al-Anshari dalam Fathul Wahab bi Syarhi Minhaj al-Thalab (Beirut: Dar al-Fikr), juz II, hal. 42:

و شرط في الزوج حل واختيار وتعيين وعلم بحل المرأة له "

“Syarat calon suami ialah halal menikahi calon istri (yakni Islam dan bukan mahram), tidak terpaksa, ditertentukan, dan tahu akan halalnya calon istri baginya.”

2. Mempelai wanita

Mempelai wanita yang dimaksud ialah calon istri yang halal dinikahi oleh mempelai pria. Seorang laki-laki dilarang memperistri perempuan yang masuk kategori haram dinikahi. Keharaman itu bisa jadi karena pertalian darah, hubungan persusuan, atau hubungan kemertuaan.


3. Wali

Wali di sini ialah orang tua mempelai wanita baik ayah, kakek maupun pamannya dari pihak ayah (‘amm), dan pihak-pihak lainnya. Secara berurutan, yang berhak menjadi wali adalah ayah, lalu kakek dari pihak ayah, saudara lelaki kandung (kakak ataupun adik), saudara lelaki seayah, paman (saudara lelaki ayah), anak lelaki paman dari jalur ayah.

4. Dua saksi

Dua saksi ini harus memenuhi syarat adil dan terpercaya. Imam Abu Suja’ dalam Matan al-Ghâyah wa Taqrîb (Surabaya: Al-Hidayah, 2000), hal. 31 mengatakan, wali dan dua saksi membutuhkan enam persyaratan, yakni Islam, baligh, berakal, merdeka, lelaki, dan adil.”

5. Shighat

Shighat di sini meliputi ijab dan qabul yang diucapkan antara wali atau perwakilannya dengan mempelai pria.

Demikian, semoga bermanfaat. Wallahu a’lam bi shawab.



Read More

Monday, August 19, 2019

HIJRAH





Senin, 19 Agustus / 18 Dzulhijjah 1440 H

Judul : Hijrah

مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالْجَلِيسِ السَّوْءِ كَمَثَلِ صَاحِبِ الْمِسْكِ ، وَكِيرِ الْحَدَّادِ ، لاَ يَعْدَمُكَ مِنْ صَاحِبِ الْمِسْكِ إِمَّا تَشْتَرِيهِ ، أَوْ تَجِدُ رِيحَهُ ، وَكِيرُ الْحَدَّادِ يُحْرِقُ بَدَنَكَ أَوْ ثَوْبَكَ أَوْ تَجِدُ مِنْهُ رِيحًا خَبِيثَةً

“Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang sholih dan orang yang jelek adalah bagaikan berteman dengan pemilik minyak misk dan pandai besi. Jika engkau tidak dihadiahkan minyak misk olehnya, engkau bisa membeli darinya atau minimal dapat baunya. Adapun berteman dengan pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal engkau dapat baunya yang tidak enak.” (HR. Bukhari, no. 2101, dari Abu Musa)

حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ مَنْصُورٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِي عَمْرُو بْنُ الْحَارِثِ عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي حَبِيبٍ أَنَّ نَاعِمًا مَوْلَى أُمِّ سَلَمَةَ حَدَّثَهُ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ قَالَ
أَقْبَلَ رَجُلٌ إِلَى نَبِيِّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ أُبَايِعُكَ عَلَى الْهِجْرَةِ وَالْجِهَادِ أَبْتَغِي الْأَجْرَ مِنْ اللَّهِ قَالَ فَهَلْ مِنْ وَالِدَيْكَ أَحَدٌ حَيٌّ قَالَ نَعَمْ بَلْ كِلَاهُمَا قَالَ فَتَبْتَغِي الْأَجْرَ مِنْ اللَّهِ قَالَ نَعَمْ قَالَ فَارْجِعْ إِلَى وَالِدَيْكَ فَأَحْسِنْ صُحْبَتَهُمَا

“Seorang laki-laki datang menghadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam lalu dia berkata: Aku bai’at (berjanji setia) dengan Anda akan ikut hijrah dan jihad, karena aku mengingini pahala dari Allah.” Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya: “Apakah kedua orang tuamu masih hidup?” Jawab orang itu; “Bahkan keduanya masih hidup.” Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya lagi: “Apakah kamu mengharapkan pahala dari Allah?” Jawabnya; “Ya!” Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam; “Pulanglah kamu kepada kedua orang tuamu, lalu berbaktilah pada keduanya dengan sebaik-baiknya.“ (Hadits riwayat Muslim : 4624)

الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وَلِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ

“Semua perbuatan tergantung niatnya, dan (balasan) bagi tiap-tiap orang (tergantung) apa yang diniatkan; barangsiapa niat hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya adalah kepada Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa niat hijrahnya karena dunia yang ingin digapainya atau karena seorang perempuan yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya adalah kepada apa dia diniatkan.”. (HR.Bukhari : 52)

و حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ خَلَّادٍ الْبَاهِلِيُّ حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَمْرٍو الْأَوْزَاعِيُّ حَدَّثَنِي ابْنُ شِهَابٍ الزُّهْرِيِّ حَدَّثَنِي عَطَاءُ بْنُ يَزِيدَ اللَّيْثِيُّ أَنَّهُ حَدَّثَهُمْ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو سَعِيدٍ الْخُدْرِيُّ
أَنَّ أَعْرَابِيًّا سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْهِجْرَةِ فَقَالَ وَيْحَكَ إِنَّ شَأْنَ الْهِجْرَةِ لَشَدِيدٌ فَهَلْ لَكَ مِنْ إِبِلٍ قَالَ نَعَمْ قَالَ فَهَلْ تُؤْتِي صَدَقَتَهَا قَالَ نَعَمْ قَالَ فَاعْمَلْ مِنْ وَرَاءِ الْبِحَارِ فَإِنَّ اللَّهَ لَنْ يَتِرَكَ مِنْ عَمَلِكَ شَيْئًا
و حَدَّثَنَاه عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الدَّارِمِيُّ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ عَنْ الْأَوْزَاعِيِّ بِهَذَا الْإِسْنَادِ مِثْلَهُ غَيْرَ أَنَّهُ قَالَ إِنَّ اللَّهَ لَنْ يَتِرَكَ مِنْ عَمَلِكَ شَيْئًا وَزَادَ فِي الْحَدِيثِ قَالَ فَهَلْ تَحْلُبُهَا يَوْمَ وِرْدِهَا قَالَ نَعَمْ

“Seorang arab badui bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengenai hijrah.” Beliau lalu menjawab: “Celaka kamu! Sesungguhnya perkara hijrah itu sangat berat. Apakah kamu mempunyai unta?” Badui itu menjawab: “Ada.” Beliau bertanya: “Apakah kamu telah membayar zakatnya?” dia menjawab, “Ya!” beliau bersabda: “Kalau begitu beramallah di negerimu, sesungguhnya Allah Ta’ala tidak akan menyia-nyiakan pahala amalmu sedikitpun juga.” Dan telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah bin ‘Abdurrahman Ad Darami telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yusuf dari Auza’i dengan isnad seperti ini, namun dia menyebutkan, ‘Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan dari amalanmu sedikitpun.’ Dan dalam hadits tersebut juga ditambahkan, beliau bersabda: “Apakah kamu telah memerah susunya?” dia menjawab, “Ya.” (HR.Muslim : 3469)

كَانَتْ الْمُؤْمِنَاتُ إِذَا هَاجَرْنَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُمْتَحَنَّ بِقَوْلِ اللَّهِ { يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ إِذَا جَاءَكَ الْمُؤْمِنَاتُ يُبَايِعْنَكَ }
إِلَى آخِرِ الْآيَةِ

“Wanita-wanita mukmin apabila mereka melakukan hijrah kepada Rasulullah, maka mereka diuji dengan firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala: ‘Wahai Nabi apabila wanita-wanita mukmin datang kepadamu melakukan bai’at.” (HR Ibnu Majah)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الْمَرْءُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ

“Seseorang akan mencocoki kebiasaan teman karibnya. Oleh karenanya, perhatikanlah siapa yang akan menjadi teman karib kalian”. (HR. Abu Daud, no. 4833; Tirmidzi, no. 2378; Ahmad, 2: 344)

حَدَّثَنَا آدَمُ بْنُ أَبِي إِيَاسٍ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي السَّفَرِ وَإِسْمَاعِيلَ بْنِ أَبِي خَالِدٍ عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ وَالْمُهَاجِرُ مَنْ هَجَرَ مَا نَهَى اللَّهُ عَنْهُ (متفق عليه)

Dari Abdullah bin Amru bin Ash ra, bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda, 'Soerang muslim adalah orang yang menjadikan muslim lainnya merasa selamat dari lisan dan tangan (perbuatannya). Sedangkan muhajir (orang yang hijrah) adalah orang yang meninggalkan segala yang dilarang Allah Subhanahu wa Ta’ala. (Muttafaqun Alaih)

Teks lengkap ayat tersebut adalah:

“Wahai Nabi, apabila datang kepadamu perempuan-perempuan yang beriman untuk mengadakan janji setia, bahwa mereka tidak akan mempersekutukan sesuatu pun dengan Allah, tidak akan mencuri, tidak akan berzina, tidakakan membunuh anak-anaknya, tidak akan berbuat dusta yang mereka ada-adakan antara tangan dan kaki mereka serta tidak akan mendurhakaimu dalam urusan yang baik, maka terimalah janji setia mereka dan mohonkanlah ampunan kepada Allah untuk mereka. Sesungguhnya Allah Maha pengampun lagi Maha penyayang.” (Al-Mumtahanah: 12)

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا هِجْرَةَ بَعْدَ الْفَتْحِ وَلَكِنْ جِهَادٌ وَنِيَّةٌ وَإِذَا اسْتُنْفِرْتُمْ فَانْفِرُوا

Ibn Abbas  menerangkan bahwa Rasul SAW bersabda: Tidak ada kewajiban hijrah setelah Futuh Mekah, melainkan jihad dan niat, maka jika diseru perang segeralah penuhi panggilan tersebut. (Hr. al-Bukhari)

لا تنقطع الهجرة ما تقبلت التوبة، ولا تزال التوبة مقبولة حتى تطلع الشمس من المغرب، فإذا طلعت؛ طُبِعَ على كل قلب بما فيه، وكفي الناس العمل

“Hijrah tidak terputus selama taubat masih diterima. Dan taubat akan senantiasa diterima hingga terbitnya matahari dari arah barat. Apabila telah terbit (dari arah barat), ditutuplah setiap hati dengan apa yang ada di dalamnya, dan cukuplah manusia amal (yang telah dilakukannya)”.(HR. Ahmad)

و حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَأَبُو سَعِيدٍ الْأَشَجُّ كِلَاهُمَا عَنْ أَبِي خَالِدٍ قَالَ أَبُو بَكْرٍ حَدَّثَنَا أَبُو خَالِدٍ الْأَحْمَرُ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ إِسْمَعِيلَ بْنِ رَجَاءٍ عَنْ أَوْسِ بْنِ ضَمْعَجٍ عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ الْأَنْصَارِيِّ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَؤُمُّ الْقَوْمَ أَقْرَؤُهُمْ لِكِتَابِ اللَّهِ فَإِنْ كَانُوا فِي الْقِرَاءَةِ سَوَاءً فَأَعْلَمُهُمْ بِالسُّنَّةِ فَإِنْ كَانُوا فِي السُّنَّةِ سَوَاءً فَأَقْدَمُهُمْ هِجْرَةً فَإِنْ كَانُوا فِي الْهِجْرَةِ سَوَاءً فَأَقْدَمُهُمْ سِلْمًا وَلَا يَؤُمَّنَّ الرَّجُلُ الرَّجُلَ فِي سُلْطَانِهِ وَلَا يَقْعُدْ فِي بَيْتِهِ عَلَى تَكْرِمَتِهِ إِلَّا بِإِذْنِهِ
قَالَ الْأَشَجُّ فِي رِوَايَتِهِ مَكَانَ سِلْمًا سِنًّا حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ ح و حَدَّثَنَا إِسْحَقُ أَخْبَرَنَا جَرِيرٌ وَأَبُو مُعَاوِيَةَ ح و حَدَّثَنَا الْأَشَجُّ حَدَّثَنَا ابْنُ فُضَيْلٍ ح و حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عُمَرَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ كُلُّهُمْ عَنْ الْأَعْمَشِ بِهَذَا الْإِسْنَادِ مِثْلَهُ

“Yang berhak menjadi imam atas suatu kaum adalah yang paling menguasai bacaan kitabullah (Alquran), jika dalam bacaan kapasitasnya sama, maka yang paling tahu terhadap sunnah, jika dalam as sunnah (hadis) kapasitasnya sama, maka yang paling dahulu hijrah, jika dalam hijrah sama, maka yang pertama-tama masuk Islam, dan jangan seseorang mengimami seseorang di daerah wewenangnya, dan jangan duduk di rumah seseorang di ruang tamunya, kecuali telah mendapatkan izin darinya.” Kata Al Asyaj dalam periwayatannya dengan redaksi “Maka yang menjadi pertimbangan kapasitas adalah keIslaman dan usia, “ (HR.Muslim : 1078)

حَدَّثَنَا حُمَيْدُ بْنُ مَسْعَدَةَ حَدَّثَنَا جَعْفَرُ بْنُ سُلَيْمَانَ عَنْ الْمُعَلَّى بْنِ زِيَادٍ عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ قُرَّةَ عَنْ مَعْقِلِ بْنِ يَسَارٍ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْعِبَادَةُ فِي الْهَرْجِ كَهِجْرَةٍ إِلَيَّ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Ibadah dalam kondisi huru-hara bagiku sama seperti melakukan hijrah.” (HR.Ibnu Majah)

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ أُنْزِلَ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ ابْنُ أَرْبَعِينَ فَمَكَثَ بِمَكَّةَ ثَلَاثَ عَشْرَةَ سَنَةً ثُمَّ أُمِرَ بِالْهِجْرَةِ فَهَاجَرَ إِلَى الْمَدِينَةِ فَمَكَثَ بِهَا عَشْرَ سِنِينَ ثُمَّ تُوُفِّيَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Ibnu Abbas, meriwayatkan bahwa Rasûl SAW menerima wahyu ketika berusia empat puluh tahun, kemudian tetap di Mekah selama tiga belas tahun, kemudian diperintah hijrah. Beliau hijrah ke Madinah dan berada di sana selama sepuluh tahun hingga wafat. (Hr. Ahmad, Bukhori)


حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ بَرَّادٍ الْأَشْعَرِيُّ وَمُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ الْهَمْدَانِيُّ قَالَا حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ حَدَّثَنِي بُرَيْدٌ عَنْ أَبِي بُرْدَةَ عَنْ أَبِي مُوسَى قَالَ
بَلَغَنَا مَخْرَجُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَنَحْنُ بِالْيَمَنِ فَخَرَجْنَا مُهَاجِرِينَ إِلَيْهِ أَنَا وَأَخَوَانِ لِي أَنَا أَصْغَرُهُمَا أَحَدُهُمَا أَبُو بُرْدَةَ وَالْآخَرُ أَبُو رُهْمٍ إِمَّا قَالَ بِضْعًا وَإِمَّا قَالَ ثَلَاثَةً وَخَمْسِينَ أَوْ اثْنَيْنِ وَخَمْسِينَ رَجُلًا مِنْ قَوْمِي قَالَ فَرَكِبْنَا سَفِينَةً فَأَلْقَتْنَا سَفِينَتُنَا إِلَى النَّجَاشِيِّ بِالْحَبَشَةِ فَوَافَقْنَا جَعْفَرَ بْنَ أَبِي طَالِبٍ وَأَصْحَابَهُ عِنْدَهُ فَقَالَ جَعْفَرٌ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعَثَنَا هَاهُنَا وَأَمَرَنَا بِالْإِقَامَةِ فَأَقِيمُوا مَعَنَا فَأَقَمْنَا مَعَهُ حَتَّى قَدِمْنَا جَمِيعًا قَالَ فَوَافَقْنَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ افْتَتَحَ خَيْبَرَ فَأَسْهَمَ لَنَا أَوْ قَالَ أَعْطَانَا مِنْهَا وَمَا قَسَمَ لِأَحَدٍ غَابَ عَنْ فَتْحِ خَيْبَرَ مِنْهَا شَيْئًا إِلَّا لِمَنْ شَهِدَ مَعَهُ إِلَّا لِأَصْحَابِ سَفِينَتِنَا مَعَ جَعْفَرٍ وَأَصْحَابِهِ قَسَمَ لَهُمْ مَعَهُمْ قَالَ فَكَانَ نَاسٌ مِنْ النَّاسِ يَقُولُونَ لَنَا يَعْنِي لِأَهْلِ السَّفِينَةِ نَحْنُ سَبَقْنَاكُمْ بِالْهِجْرَةِ قَالَ فَدَخَلَتْ أَسْمَاءُ بِنْتُ عُمَيْسٍ وَهِيَ مِمَّنْ قَدِمَ مَعَنَا عَلَى حَفْصَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَائِرَةً وَقَدْ كَانَتْ هَاجَرَتْ إِلَى النَّجَاشِيِّ فِيمَنْ هَاجَرَ إِلَيْهِ فَدَخَلَ عُمَرُ عَلَى حَفْصَةَ وَأَسْمَاءُ عِنْدَهَا فَقَالَ عُمَرُ حِينَ رَأَى أَسْمَاءَ مَنْ هَذِهِ قَالَتْ أَسْمَاءُ بِنْتُ عُمَيْسٍ قَالَ عُمَرُ الْحَبَشِيَّةُ هَذِهِ الْبَحْرِيَّةُ هَذِهِ فَقَالَتْ أَسْمَاءُ نَعَمْ فَقَالَ عُمَرُ سَبَقْنَاكُمْ بِالْهِجْرَةِ فَنَحْنُ أَحَقُّ بِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْكُمْ فَغَضِبَتْ وَقَالَتْ كَلِمَةً كَذَبْتَ يَا عُمَرُ كَلَّا وَاللَّهِ كُنْتُمْ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُطْعِمُ جَائِعَكُمْ وَيَعِظُ جَاهِلَكُمْ وَكُنَّا فِي دَارِ أَوْ فِي أَرْضِ الْبُعَدَاءِ الْبُغَضَاءِ فِي الْحَبَشَةِ وَذَلِكَ فِي اللَّهِ وَفِي رَسُولِهِ وَايْمُ اللَّهِ لَا أَطْعَمُ طَعَامًا وَلَا أَشْرَبُ شَرَابًا حَتَّى أَذْكُرَ مَا قُلْتَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَنَحْنُ كُنَّا نُؤْذَى وَنُخَافُ وَسَأَذْكُرُ ذَلِكَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَسْأَلُهُ وَ وَاللَّهِ لَا أَكْذِبُ وَلَا أَزِيغُ وَلَا أَزِيدُ عَلَى ذَلِكَ قَالَ فَلَمَّا جَاءَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ يَا نَبِيَّ اللَّهِ إِنَّ عُمَرَ قَالَ كَذَا وَكَذَا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْسَ بِأَحَقَّ بِي مِنْكُمْ وَلَهُ وَلِأَصْحَابِهِ هِجْرَةٌ وَاحِدَةٌ وَلَكُمْ أَنْتُمْ أَهْلَ السَّفِينَةِ هِجْرَتَانِ قَالَتْ فَلَقَدْ رَأَيْتُ أَبَا مُوسَى وَأَصْحَابَ السَّفِينَةِ يَأْتُونِي أَرْسَالًا يَسْأَلُونِي عَنْ هَذَا الْحَدِيثِ مَا مِنْ الدُّنْيَا شَيْءٌ هُمْ بِهِ أَفْرَحُ وَلَا أَعْظَمُ فِي أَنْفُسِهِمْ مِمَّا قَالَ لَهُمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَبُو بُرْدَةَ فَقَالَتْ أَسْمَاءُ فَلَقَدْ رَأَيْتُ أَبَا مُوسَى وَإِنَّهُ لَيَسْتَعِيدُ هَذَا الْحَدِيثَ مِنِّي

“Ketika kami sedang berada di Yaman, kami mendapat informasi tentang tujuan hijrah yang diperintahkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, lalu kami pun turut pergi untuk berhijrah ke wilayah tersebut (Habasyah). Pada saat itu kami terdiri dari diri saya sendiri dan dua orang saudara laki-laki saya. Saya adalah orang yang paling kecil, sementara saudara saya yang satu bernama Abu Burdah dan yang lainnya bernama Abu Ruhm.”

Abu Musa berkata; ‘Mereka terdiri dari beberapa orang atau Iima puluh tiga orang atau lima puluh dua orang dari kaum kami.’ Abu Musa berkata; ‘Kami berlayar hingga terbawa oleh perahu kami ke Raja Najasyi di Habasyah. Kemudian kami bergabung dengan Ja’far bin Abu Thalib beserta rombongannya di sisi Raja Najasyi. Ja’far berkata; ‘Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah mengutus kami kemari. Selain itu, beliau juga menyuruh kami untuk menetap sini. OIeh karena itu, menetaplah kalian bersama kami.’Abu Musa berkata; ‘Lalu kami tinggal bersama Ja’far hingga kami semua datang.’

Abu Musa berkata; ‘Kami semua bertemu dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam [di Madinah] ketika beliau telah memenangkan perang Khaibar. Beliau memberikan jatah rampasan perang kepada kami. Beliau tidak memberikan jatah rampasan perang sedikitpun kepada orang yang tidak ikut dalam penaklukan Khaibar, kecuali kepada orang yang ikut berperang bersama beliau dan kepada orang yang ikut dalam rombongan kami bersama Ja’far dan kawan-kawannya.’

Abu Musa berkata; ‘Ada sebagian orang [Muhajirin dari Mekah] yang mengatakan kepada kami yang bergabung dalam pelayaran hijrah ke Habasyah; ‘Kami mengungguli kalian dalam masalah hijrah.’

Abu Musa berkata; ‘Asma’ binti Umais, yang termasuk dalam rombongan pelayaran kami, pernah berkunjung ke rumah Hafshah, istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Asma’ pernah turut hijrah ke Raja Najasyi.’ Pada suatu ketika Umar bin Khaththab masuk ke rumah Hafshah, kebetulan Asma’ sedang berada di situ. Ketika Umar melihat Asma’ ada di dalam rumah, maka ia pun bertanya; ‘Siapa ini hai Hafshah? ‘ Hafshah menjawab; ‘Dia adalah Asma’ binti Umais! ‘

Umar bertanya lagi; ‘Apakah ia pernah ikut hijrah ke Habasyah dengan berlayar? ‘ Asma’ binti Umais menjawab; ‘Ya, saya turut hijrah ke Habasyah.’ Umar melanjutkan ucapannya; ‘Kalau begitu, kami lebih berhak terhadap Rasulullah daripada kalian.’

Asma’ menjadi marah dan berkata; ‘Kamu berdusta hai Umar! Demi Allah, kalian memang menyertai hijrah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Tapi beliau memberi makan orang yang lapar di antara kalian dan memberi nasihat orang yang tidak mengerti di antara kalian, sedangkan kami berhijrah ke suatu negeri yang amat jauh di Habasyah yang penuh dengan tantangan karena Allah dan Rasul-Nya. Demi Allah, saya tidak akan makan dan minum sebelum saya laporkan ucapanmu itu kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Karena kami merasa dihina dan dicemaskan. Oleh karena itu, akan saya adukan persoalan ini kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Demi Allah. saya tidak berdusta dan tidak mengada-ada.’

Abu Musa berkata; ‘Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam datang ke rumah Hafshah, maka Asma’ pun langsung menghadap beliau dan mengadukan persoalan yang mengganjal hatinya; ‘Ya Rasulullah, Umar bin Khaththab tadi mengutarakan begini dan begitu.’

Mendengar pengaduan Asma binti Umais itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata: ‘Ketahuilah olehmu hai Asma, Umar bukanlah orang yang lebih berhak daripada kalian terhadapku. Umar dan para sahabatnya hanya mendapat ganjaran pahala sekali hijrah. Sebaliknya kalian yang tergabung dalam hijrah dengan mengendarai perahu itu mendapat dua kali pahala hijrah.’

Asma’ binti Umais berkata; ‘Setelah itu, saya melihat Abu Musa dan para sahabat yang tergabung dalam hijrah ke Habasyah dengan mengendarai perahu datang berbondong-bondong untuk bertanya kepada saya tentang hadits ini. Di dunia ini tidak ada yang Iebih menyenangkan dan membesarkan jiwa mereka dan apa yang disabdakan Rasulullah kepada mereka.’ Abu Burdah berkata; ‘Asma’ berkata; ‘Sungguh saya lihat Abu Musa dan ia meminta saya mengulangi lagi hadits itu.” (HR.Muslim : 4558)

الُمهَاجِرُمَنْ هَاجَرَ  مَا نَهَى الله عَنْهُ

Orang hijrah adalah yang meninggalkan segala yang dilarang  Allah SWT. (Hr. Ahmad, Ibn Hibban)

المُهَاجِرُ مَنْ  هَاجَرَ السَّيِّئَاتِ

Orang yang berhijrah adalah yang meninggalkan segala keburukan (HR Thabrani) - Disampaikan dalam khutbah Haji Wada oleh Rasulullah SAW.

كُلُّ ابْنِ آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ

“Setiap manusia pernah berbuat salah. Namun yang paling baik dari yang berbuat salah adalah yang mau bertaubat.” (HR. Tirmidzi no. 2499; Ibnu Majah, no. 4251; Ahmad, 3: 198)

Dari Abu Qirshafah r.a., ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Wahai manusia! Berhijrahlah kalian dan berpegang teguhlah pada Islam. Karena hijrah tidak akan pernah berhenti selama jihad masih ada.” (H.R. Thabrani)

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Wahai anak Adam! Seandainya kamu datang kepada-Ku dengan membawa dosa hampir sepenuh isi bumi lalu kamu menemui-Ku dalam keadaan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu apapun, niscaya Aku pun akan mendatangimu dengan ampunan sebesar itu pula” (HR. Tirmidzi)

Abdullāh Ibn ‘Amr (radiyallāhu ‘anhumā) berkata bahwasanya Rasulullah (sallallāhu ‘alayhi wa sallam) bersabda, “Akan ada hijrah setelah hijrah. Orang-orang terbaik di muka bumi adalah mereka yang tinggal di tempat hijrahnya nabi Ibrahim (Syam). Lalu yang akan tersisa di bumi (selain Syam) adalah seburuk-buruk manusia. Bumi memuntahkan mereka, Allah akan membenci mereka, dan api akan mengumpulkan mereka bersama kera dan babi.” [HR Imām Ahmad, Abū Dāwūd, dan al-Hākim]

"Segala amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Maka barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa yang hijrahnya itu Karena kesenangan dunia atau karena seorang wanita yang akan dikawininya, maka hijrahnya itu kepada apa yang ditujunya." (Bukhari dan Muslim).
Read More

Sunday, August 18, 2019

KELEBIHAN SHOLAWAT

۞ اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ۞

“Sholawat adalah jalan menuju ketenangan. Setiap kali kalian mengalami kesusahan, ingatlah bahawa Allah meminta kalian supaya berselawat pada kekasihNya agar Dia berselawat untuk kalian 10 kali sholawat. Lalu Allah akan menghilangkan segala kesusahan itu.”

[Mawlana Shaykh Hisham Al-Kabbani]

Cintailah Para Ulama', Pewaris Para Anbiya'


kalam_ulama
Read More

Saturday, August 10, 2019

TATACARA PENYEMBLIHAN HEWAN KURBAN








Sabtu, 10 Agustus 2019 / 9 Dzulhijjah 1440
Tata Cara Penyembelihan Hewan Qurban 

عن أنس بن مالك رضي اللَّه عنه قال، 
 ضَحَّى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِكَبْشَيْنِ أَمْلَحَيْنِ أَقْرَنَيْنِ ذَبَحَهُمَا بِيَدِهِ وَسَمَّى وَكَبَّرَ وَوَضَعَ رِجْلَهُ عَلَى صِفَاحِهِمَا

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu bahwasanya beliau berkata :
“ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berqurban dengan dua domba yang berwarna putih yang ada hitamnya, dan bertanduk, beliau menyembelihnya dengan tangannya, menyebut nama Allah dan bertakbir, dan meletakkan kakinya di atas samping kambing. “ ( HR. al-Bukhari (5558) dan Muslim (1966 ))

Pelajaran yang terdapat di dalam hadist :

1- Wajib membaca basmalah, dan disunnahkan bertakbir. Lalu meletakkan kaki pada leher hewan sembelihan.
2- Disunnahkan menyebut nama shahibul qurban. Sebagaimana praktek Nabi ketika berqurban beliau bersabda:

اللهم هذا عني، وعمّن لم يُضحِّ من أمتي

“Ini qurban dariku dan umatku yang tidak bisa berqurban” (HR. Al Hakim 7629, dishahihkan Al Albani dalam Syarah At Thahawiyah 456)
3- Gunakan pisau yang tajam sehingga cepat putus dengan demikian hewan qurban tidak terlalu lama merasakan sakit, dan tenangkan hewan sebelum di sembelih. Dalilnya:

وإذا ذبحتم فأحسنوا الذبح . وليحد أحدكم شفرته . فليرح ذبيحته

“Jika kalian menyembelih, sembelihlah dengan cara yang baik. Hendaknya kalian menajamkan pisau dan hendaknya ia menenangkan hewan sembelihannya” (HR. Muslim 1995)

Tema hadist yang berkaitan dengan Al-qur'an :

- Wajib membaca basmalah, dan disunnahkan bertakbir. Lalu meletakkan kaki pada leher hewan sembelihan. Dalilnya:

وَلَا تَأْكُلُوا مِمَّا لَمْ يُذْكَرِ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ وَإِنَّهُ لَفِسْقٌ

“Jangan kalian makan sembelihan yang tidak disebut nama Allah atasnya, karena itu adalah kefasikan” (QS. Al An’am: 121)

2- Hewan benar-benar mati karena disembelih. Pendapat Ibnu Abbas dan Mujahid, bahwa sesungguhnya tidak boleh memakan unta yang disembelih kecuali bila telah nyata kematiannya dan tidak bergerak-gerak lagi.

فَإِذَا وَجَبَتْ جُنُوبُهَا

Kemudian apabila telah roboh (mati). (Al-Hajj: 36)
Read More

DUDUK DENGAN ORANG SHOLIH SEBAGAI PENGOBAT HATI






















DUDUK DENGAN ORANG SHALIH ITU OBAT HATI 

مُجالسة الصالحين تحولك من ستة إلى ستة : من الشك إلى اليقين .. من الرياء إلى الإخلاص .. من الغفلة إلى الذكر .. من الرغبة في الدنيا إلى الرغبة في الآخرة .. من الكبر إلى التواضع .. من سوء النية إلى النصيحة.

" Duduk bersama orang orang yang shalih akan merubahmu dari 6 hal kepada 6 hal :
1. Dari ragu kepada yakin 
2. Dari riya kepada ikhlash 
3. Dari lalai kepada zikr 
4. Dari cinta dunia kepada cinta akhirat 
5. Dari takabbur kepada tawadhu 
6.Dari buruknya niat kepada nasihat 

( Ulama )

Duduklah bersama orang - orang shalih walau engkau belum shalih ,agar keshalihan mereka tertular kepada dirimu , sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Syafii :

أُحِبُّ الصَّالحين وَ لَسْتُ مِنْهُمْ * لَعَلِّيَ أََنْ أَنَالَ بِهِمْ شَفَاعَهْ
Aku mencintai orang-orang saleh meski aku bukan dari mereka
Aku berharap, dengan mencintai mereka aku nanti mendapatkan syafaat

وَأَكْرَهُ مَنْ تِجَارَتُهُ الْمَعَاصِي * وَلَوْ كُنَّا سَوَاءً فِي الْبِضَاعَهْ
Dan aku membenci orang yang maksiat adalah dagangannya
Meski dagangan kami sama

Jika engkau tidak bisa duduk bersama orang - orang yang shalih ,maka hendaklah engkau bersama buku yang mereka tulis karena sebaik - baik teman duduk adalah buku .

Bertemanlah dengan orang - orang yang shalih ,karena memandang mereka itu menerangkan dan mengkilapkan hati .

Terkadang dengan menatap wajah para ulama, jiwa ini seperti sudah mendapatkan nasihat , padahal belum ada satu katapun yang terlontar dari lisannya .

Al-Fudhail bin ‘Iyadh berkata,

نَظْرُ المُؤْمِنِ إِلَى المُؤْمِنِ يَجْلُو القَلْبَ

“Pandangan seorang mukmin kepada mukmin yang lain akan mengilapkan hati.” (Siyar A’lam An- Nubala’, 8 )

Bertemanlah dengan orang orang yang shalih karena itu adalah tombo hati ( obat hati ) 

Sebagaimana yang di lantunkan oleh sunan Bonang dalam syairnya berikut ini :

Tombo Ati iku limo perkorone
Kaping pisan moco Qur'an lan maknane
Kaping pindo sholat wengi lakonono
Kaping telu wong kang sholeh kumpulono
Kaping papat kudu weteng ingkang luwe
Kaping limo dzikir wengi ingkang suwe

Salah sawijine sopo iso ngelakoni
Mugi-mugi Gusti Allah nyembadani

Obat Hati ada lima perkaranya
Yang pertama baca Qur'an dan maknanya
Yang kedua sholat malam dirikanlah
Yang ketiga berkumpullah dengan orang sholeh
Yang keempat perbanyaklah berpuasa
Yang kelima dzikir malam perbanyaklah

Salah satunya siapa bisa menjalani
Moga-moga Gusti Allah mencukupi

Bergaulah dengan orang orang yang shalih ,karena berteman dengan mereka akan menarik mu kepada jalan jalan yang shalih dan benar 

Sebagaimana kata pepatah Arab,

الصَّاحِبُ سَاحِبٌ
“Yang namanya sahabat bisa menarik ( mempengaruhi )

Bergaullah dengan orang orang yang shalih karena teman akrab akan menjadi musuh pada hari kiamat nanti kecuali mereka yang berteman dalam ketaqwaan .

Bersahabatlah dengan orang orang yang shalih karena persahabatan yang di bangun di atas kebaikan akan membuat kita selalu bersama bahkan saling mengunjungi di alam barzakh hingga ke syurga Nya kelak .

Semoga bermanfaat,,,,,,
Read More

Thursday, July 18, 2019

MENGENAL IKATAN PELAJAR NAHDLATUL WATHAN






Ikatan Pelajar Nahdlatul Wathan (IPNW) adalah salah satu Organisasi badan otonom Nahdlatul Wathan yang didirikan oleh seorang ulama Karismatik dan satu - satunya Pahlawan Nasional dari provinsi Nusa Tenggara Barat yaitu TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majid pada tanggal 19 Februari 1960 di Pancor Lombok Timur.
Dengan tujuan di dirikan yaitu :
1.  Menghimpun dan Mengkordinir Para Pelajar Nahdlatul Wathan yang menjadi   penerus NW di masa depan.
2.    Membina dan Menyiapkan kader NW yang Beriman dan Bertakwa.
3.    Mencetak kader – kader yang kreatif dan dinamis.
4.    Kader yang Yakin, Ikhlas, dan Istiqomah.
Ikatan Pelajar Nahdlatul Wathan memiliki peran yang sangat pital dalam membantu perjuangan Nahdlatul Wathan dalam rangka li I’laikalimatillah Waizul Islam Wal Muslimin atau meninggikan kalimat Allah dan kejayaan islam .
Karena kecintaan beliau terhadap Ikatan Pelajar Nahdlatul Wathan dan peranannya yang tak kalah pentinnya dengan badan otonom NW yang lain, sehingga secara tersurat TG.KH.Muhammad Zainuddin Abdul Majid menuangkan dalam bait  wasiat belau yang mengatakan :
Buka Madrasah Desa dan Dasan
Agar Tersebar Ajaran Tuhan
Ikatan Pelajar PG Aktifkan
Himmah Pemuda Terus Tonjolkan  
Pada Wasiat beliau terdapat pada baris ke- tiga bait ke- dua beliau menyebutkan Ikatan Pelajar PG Aktifkan. Ini membuktikan kecintaan beliau dan pentingnya Ikatan Pelajar sebagai wadah perjuangan serta terus menerus diaktifkan, wadah tesebut sebagi wadah untuk memperjuangkan islam. Sejak didirikannya di Pancor Ikatan Pelajar Nahdlatul Wathan sampai tahun 1997 disetiap Cabang dan Komisariat aktif secara normal, namun stelah tahun 1997 Iktaan Pelajar Nahdlatul Wathan berjalan tidak nomal akibat gejolak di tubuh organsasi Nahdlatul Wathan yang semakin meruncing setelah kesalah pahaman yang terjadi pada Muktamar yang Ke- 10 di Peraya Lombok Tengah. Kesalah pahaman terus berlanjut sehingga menimbulkan gejolak yang sangat luar biasa yang dikenal dengan peristiwa Pancor Kelabu. Sejak saat itu badan – badan Otonom Anderbow Nahdlatul Wathan kocar kacir seolah – olah kehilangan induknya dan khusunya Ikatan Pelajar Nahdlatul Wathan. Dengan kondisi yang kian mencekam, maka untuk menyelamatkan Organisasi Nahdlatul Wathan pusat kegiatan Organisasi Nahdlatul Wathan dipindahkan ke desa Kalijaga Kecamatan Aikmel Lombok Timur. Setelah perpindahan pusat Organisasi Nahdlatul Wathan inilah Ikatan Pelajar Nahdlatul Wathan sebaga Andrbow dari Organisasi Nahdlatul Wthan mulai berbenah sedikit demi sedikit, namun dalam kondisi induk organisasi yang tidak setabil menyebabkan hanya beberapa Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Wathan, disetiap Kecamatan yang membawa lebel Ikatan Pelajar Nahdlatul Wathan, yang lainya membawa lebel sesuai dengan kesepakatan dari Himpunan di Kecamatan mereka masing – masing seperti, HPM, IKPM, FKPM, HIMPELMANAWAKA dan lain sebagainya. Setelah kurang lebih dua tahu di Kalijaga pusat kegiatan Orgainisasi Nahdlatul Wathan pun kembali pindah ke Anjani Kecamatan Suralaga Lombok Timur. Sampai di Anjani pun nama Ikatan Pelajar di setiap cabang atau tiap Kecamatan belum mendapatkan titik Keseragaman . Pasca di Kalijaga sampai perpindahan ke Anjani hanya pimpinan Pusat dan beberapa gelintir Cabang yang berlebel Ikatan pelajar Nahdlatul Wathan yang aktif.
Hingga saat ini banyak dari Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Wathan sudah mulai berbenah dan mulai berorganisasi sejalan dengan Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga(ART) Ikatan Pelajar Nahdlatul Wathan. Yaitu salah satunya ketika pergantian pengurus baru.
Beberapa IPNW Cabang Sudah melakukan pemilihan pengurus baru dengan melaksanakan Musyawarah Cabang(MUSCAB), salah satunya ialah IPNW Cabang Suralaga, Pada Hari Jum’at 12 Julu 2019 s/d Ahad 14 Juli 2019. Bertempat di MI NW MAJWET, IPNW Cabang Kopang, dilaksanakan pada hari Ahad 14 Juli 2019. Bertempat di Auditorium Kampus IAIH NW Lombok Timur.
B. PIMPINAN DAERAH IKATAN PELAJAR NAHDLATUL WATHAN TERBENTUK
Setelah kepengurusan Pimpinan daerah ketika masih di Pancor tidak befungsi setelah peristiwa Pancor Kelabu sejak saat itu kepengurusan Pimpinan Daeah total tidak berfungsi dan tidak terurus. Dengan kondisi yang demikian sehingga tahun 2010 para Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STMIK NW Anjani pada saat itu  seperti : Samsuriadi (Jrowaru), Turmawazi (Suralaga), Hamzani (Sakra Barat), Sapardi (Sajang Sembalun), Zainuddin (Sumbawa Barat), Sudi Hartono (Sambalia) dan Pengurus BEM STMIK NW Anjani lainya Sebagai tim Karakteker pembentukan Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Nahdlatul Wathan Kabupaten Lombok Timur, sehingga menghasilkan keputusan bahwa akan mengundang seluruh perwakilan Cabang atau Kecamatan se- Lombok Timur dan Hasil akhirnya seluruh perwakilan mendukung terbentuknya Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Nahdlatul Wathan Lombok Timur, sehingga terbentuk Panitia Musawarah Daerah Pertama (MUSDA I).
Ikatan Pelajar Nahdlatul Wathan terbentuk dan Musda Pertama pun di laksanakan yang bertempat di gedung STMIK NW Anjani Lantai II, dengan peserta Musda Pertama seluruh Perwakilan Kecamatan Se Lombok Timur, dalam Musda Pertama tersebut terpilih sebagai Ketua Umum: Hamzani ( Sakra Barat), dan Sekretaris Umum: Sapardi (Sajang sembalun), dengan Bendahara Umum: Sahuti, QH. (Jrowaru), sehinga terbentuklah Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Nahdlatul Wathan Kabupaten Lombok Timur masa bakti 2010/2012.
Dengan masa kerja 3 tahun yang dilantik langsung oleh Ummuna Pengurus Besar Nahdlatul Wathan di aula Ponpes Syaikh Zainuddin NW Anjani. Setelah terbentuknya Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Nahdlatul Wathan Lombok Timur dan atas Instruksi Ummi Hj. Siti Raihanun Zainuddin Abdul Majid, serta merupakan Program Kerja Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Nahdlatul Wathan Kabupaten Lombok Timur, bahwa semua perkumpulan di masing – masing kecamatan agar merubal lebel menjadi Ikatan Pelajar Nahdlatul Wathan (IPNW) dengan tujuan keseragaman nama. kaitanny dengan Instruksi tersebut maka Pimpinan Daerah mengundang seluruh perwakilan Kecamatan yang lebel berbeda tersebut dengan lebel IPNW kemudian disepakati dan alhamdulilah menemukan titik keseragaman dengan nama Ikatan Pelajar Nahdlatul Wathan di setiap Kecamatan. Setelah terbentuknya pimpinan daerah Lombok Timur maka Kabupaten – Kabupaten lain pun mulai terbentuk seperti : Pimpinan Derah Kabupaten Lombok Tengah, Lombok Barat , Lombok Utara, Sumbawa dan sebagainya.
C. PIMPINAN WILAYAH IKATAN PELAJAR NAHDLATUL WATHAN TERBENTUK
Setelah Pimpinan Daerah terbentuk maka para Pimpinan Daerah merasa tidak ada yang mengkordinir ditingkat Wilayah sehingga Para pengurus pimpinan daerah setap mau  Koordinasi langsung loncat ke pimpinan pusat, yang Pinpinan Pusatnya saat itu Sahnam, QH, SH. Dengan kondisi seperti ini maka pada tahun 2014, para Perwakilan Pimpinan Daerah
Se Nusa Tenggara Barat bermusyawarah dan di sepakati sebagai Ketua tim Karakteker pembentukan Pimpinan Wilayah Pertama saudara Sapardi, QH., S.Pd (Sajang sembalun), kemudian membentuk Panitia Musawarah Wilayah Pertama (MUSWIL I) dengan Ketua Panitia di sepakati saudara Sudi Hartono, QH, S.Kom (Sambelia).
Selanjutnya Panitia mengundang seluruh perwakilan pimpinan Darah Se Nusa Tenggara Barat, dalam Musyawarah Wilayah Pertama (MUSWIL I) Ikatan Pelajar Nahdlatul Wathan Provinsi Nusa Tenggara Barat, terpilih sebagai Ketua Umum: M. Nur Arofah, QH, S.Pd,. SH.I  Sekretaris Umum: M. Ari Irawan, QH., S.Sy dan Bendahara Umum: Sapardi, QH., S.Pd Lalu kemudian di lantik oleh Sekjen PB NW : Dr. Lalu Muhyi Abidin, MA dan alhamdulilah Ikatan Pelajar Nahdlatul Wathan terus eksis sampai saat ini tiada lain dan tiada bukan berkat izin Allah SWT.
Semoga Bermamfaat,,,


Nantikan Juga Pengangkatan IPNW WILAYAH & IPNW PUSAT Pasca Pengangkatan Ustadz Hurna Wijaya, QH.,M.Sy Sebagai:
Pimpinan Wilayah IPNW
Pimpinan Pusat IPNW
Di artikel Selanjutnya
Read More

Saturday, July 13, 2019

TELAH SAH KITA SEKARANG BERADA DI ZAMAN KE 4 (ZAMAN JABABIRO) SEPERTI YG DI NYATAKAN OLEH RASUL SAW:


TELAH SAH KITA SEKARANG BERADA DI ZAMAN KE 4 (ZAMAN JABABIRO) SEPERTI YG DI NYATAKAN OLEH RASUL SAW:
Tidak terasa kita hidup dipenghujung Zaman. 
Rasul SAW Berkata : 
“ZAMAN ITU DI BAGI KEPADA 5”

1. Zaman Nubuwwah_
(zaman kenabian diawali dr zaman Nabi Adam AS sampai Baginda Nabi Muhammad SAW)

2. Zaman Khilafah 1_
(dipimpin sahabat -sahabat Nabi Abu Bakar Umar, Utsman dan Ali ra).

3. Zaman Al-mulk kerajaan_ (berakhir runtuhnya Dinasti Utsmani diturki kalau diindonesia Majapahit, Sriwijaya, Galu dsbnya).

4. Zaman Jababiro_
(Zaman kebebasan maksiat dimana-mana dan inilah zaman kita hidup sekarang). 
Fitnah2 bertebaran untuk melemahkan kaum Muslimin (era fitnah terbesar akan terjadi saat Dajjal muncul), Org2 yg tdk layak/zalim menjadi penguasa (pemimpin), jumlah ummat Islam ramai tpi bagaikan buih diatas laut (sedikit yg berjihad untuk membela Islam)... 
_Zaman ini sudah terjadi dan sedag kita jalani...Astaghfirullah....

5. Zaman Khilafah 2_
(Zaman yg mana suasana seperi pada zaman Rosululloh SAW, nanti umat Islam akan dipimpin _Imam Mahdi hanya berlangsung lebih kurang 9 tahun.

_Pada zaman ini pula Dajjal muncul, Nabi Isa AS juga muncul ditugaskan untuk membunuh Dajjal dan meng-Islamkan orang2 Kafir/Nashoro)._

➡ Para Ulama hadits memperhalusi tentang usia umur ummat Islam :

_1. Ibnu Hajar Asqalani_
seorang ulama pakar hadits, kitab beliau yg populer dimsia adalah Fathul Barri, Beliau berkata umur umat Islam sampai 1476 H.

_2. Imam As-syuyuthi_
Beliau mengatakan umur umat Islam sampai 1477 H

_3. Ibnu Hajar Hambali_
kata Beliau umur umat Islam lebih dari 1400 H namun tdk sampai 1500 H

Allahu Akbar sekarang umur umat Islam sudah sampai pada 1440 H.

_Hari kiamat tidak ada yang tau termasuk Rosululloh SAW namun mengenai umur umat Islam, Rasulullah sdh memberi tahu.. tdk sampai 1500 H.

Kelak diakhir zaman Allah SWT akan wafatkan serentak umat islam dimuka bumi dan yg tinggal hanyalah orang kafir yg akan menyaksikan hancurnya bumi gunung laut langit dan seluruh alam (baca Al-Qoriah, Al-Qiyamah, Al-Waqiah).

Diantara tanda kiamat kata Rasulullah SAW 
-Akan muncul Dukhan (kabut hitam) yg menyelimuti bumi selama 40 hari 40 malam, lalu sahabat bertanya Ya Rasulullah kapan itu terjadi???
Kata Baginda Nabi SAW itu terjadi apabila :
- Pertama KALAU PENYANYI WANITA BERMUNCULAN DIMANA-MANA
- Kedua kata Rasulullah SAW, kalau alat musik dicintai oleh umatku dan minuman keras dimana-mana....

_Saudaraku,tanda2 diatas sudah muncul semua sekarang...

_Sementara masih ada waktu, mari segera baiki diri, perbaiki  ibadah dan perbanyak amal solih untuk bekal di akherat nanti....
Wallahu'alam....

Sudah Siapkah??

Note:
Kajian ilmiah seluruh Pakar Iptek di timur dan barat sdh 100% membenarkan Peringatan Rasulullah 14 abad yg lalu...! Dan  janji Allah pasti benar n tepat...!
BADAN Meteorologi dan Geofisika menyatakan bahwa akan terjadi kemarau panjang yang akan melanda dunia. 

Dijangka kemarau panjang tersebut akan bermula tahun 2019 hingga 2022.Air dunia waktu ini hanya berbaki 3% saja. 

Lalu apa artinya informasi ini bagi kita?
Artinya adalah _keluarnya Dajjal telah sangat dekat._
_Dan munculnya Imam Mahdi telah berada di tengah-tengah kita, tanpa kita sadari._

Ini berarti apa yang disabdakan Rasulullah telah terbukti.
Dalam hadits tentang kisah Tamim Ad-Dari, keluarnya Dajjal di tandai dengan keringnya danau Thabariyyah (Tiberias), keringnya mata air Zughar, dan pohon kurma Baisan tidak berbuah lagi. Dan jika kita mengikuti perkembangan informasi terakhir tentang tiga pertanda tersebut, sudah nyata terjadi.

Sudah dua tahun ini, pohon kurma di Baisan tidak berbuah lagi. 

Diikuti dengan semakin kurangnya mata air Zughar. Dan yang paling menepati adalah surutnya air di tasik Tiberias di Israel sudah sangat meruncing, sehingga  Israel sibuk mencari sumber air lain. 

Salah satunya perencanaan adalah penyulingan air laut. Dalam hadits lain dikatakan bahwa Dajjal akan keluar dari sarangnya dgn tanda, setelah terjadi kemarau dan kekeringan selama  3 tahun. Dan sebagaimana disebutkan di atas, bahwa Badan Meteorologi dan Geofisika telah memperkirakan kekeringan panjang akan dimulai tahun 2019 hingga 2022.
Marilah kita berbuat baik semaksima mungkin, dan ajaklah setiap  muslim dimanapun, untuk semakin bersungguh-sungguh memperbanyak amal akhirat. 
ALLAHU AKBAR... !!!

➡_Kiamat menurut Agama Islam ditandai dengan beberapa petanda. Kita boleh baca novel sampai beribu2 kali tapi baca ini hanya perlu 5 menit_

- Kemunculan Imam Mahdi

- Kemunculan Dajjal

- Turunnya Nabi Isa (AS)

- Kemunculan Yakjuz dan Makjuz

- Terbitnya matahari dari Barat ke Timur

- Pintu pengampunan akan ditutup

- Dab'bat al-Ard akan keluar dari tanah & akan menandai muslim yang se-benar2nya

- Kabut selama 40 Hari akan mematikan semua orang beriman sejati shg mereka tidak perlu mengalami tanda2 kiamat lainnya

- Sebuah kebakaran besar akan menyebabkan kerusakan

- Pemusnahan/runtuhnya Kabah

- Tulisan dalam Al-Quran akan lenyap

- Sangkakala akan ditiup pertama kalinya membuat semua makhluk hidup merasa bimbang dan ketakutan

- Tiupan sangkakala yang kedua kalinya akan membuat semua makhluk hidup mati dan yg ketiga yang membuat setiap makhluk hidup bangkit kembali

Nabi MUHAMMAD SAW telah bersabda:
"Barang siapa yg mengingatkan ini kepada orang lain, akan Ku buatkan tempat di syurga baginya pada hari penghakiman kelak"

Allah berfirman : "jika engkau lebih mengejar duniawi daripada mengejar redho Ku maka Aku berikan, tapi Aku akan menjauhkan kalian dari syurgaKu"

Itulah yg dimaksud dajjal yg bermata satu: Artinya hanya memikirkan duniawi drpd akhirat. 

➡ Kerugian meninggalkn sholat :

Subuh: Cahaya wajah akan pudar.
Zuhur: Berkat pendapatan akan hilang.
Ashar: Kesehatan mulai terganggu.
Maghrib: Pertolongan anak akan jauh di akhirat nanti.
Isya': Kedamaian dlm tidur sukar didapatkan.

Sebarkan dgn ikhlas. tiada paksaan dalam agama
Niatkan ibadah (sebarkan ilmu walau 1 ayat)

➡ Nasihat Kubur:

1). Aku adalah tempat yg paling gelap di antara yg gelap, maka terangilah .. aku dengan TAHAJUD

2). Aku adalah tempat yang paling sempit, maka luaskanlah aku dengan berSILATURAHIM ..

3). Aku adalah tempat yang paling sepi maka ramaikanlah aku dengan perbanyak baca .. AL-QUR'AN.

4). Aku adalah tempatnya binatang2 yang menjijikan maka racunilah ia dengan Amal SEDEKAH,

5). Aku yg menyempitmu hingga hancur bilamana tidak Sholat, bebaskan sempitan itu dengan SHOLAT

6). Aku adalah tempat utk merendammu dgn cairan yg sangat amat sakit, bebaskan rendaman itu dgn PUASA..

7). Aku adalah tempat Munkar & Nakir bertanya, maka Persiapkanlah jawabanmu dengan Perbanyak mengucapkan Kalimah *"LAILAHAILALLAH"*

Kirim ini semampumu dan seikhlasmu kepada sesama Muslim, sampaikanlah walau hanya pada 1 org..
Karena, saat kamu membawa Al-Qur'an, setan biasa2 saja.
Saat kamu membukanya, syaitan mulai curiga.
Saat kamu membacanya, ia gelisah.
Saat kamu memahaminya, ia kejang2.
Saat kamu mengamalkan Al-Qur'an dlm kehidupan seharI-hari, ia stroke.
Trus n trus baca & amalkan agar syaitan stroke semuanya juga jantungnya dan mati.
Ketika anda ingin menyebarkan .. ini, lagi2 syaitan pun mencegahnya.

Sumber :Group Ilmu Dakwah
Read More

Wednesday, June 19, 2019

AURAT WANITA YG TIDK BOLEH DI UMBAR

Aurat Wanita yang Wajib Dijaga oleh seorang wanita/muslimah.

Wanita memang diberkati oleh Allah dengan segala keindahan,tapi terkadang itu salah digunakan untuk membuat para pria tergoda dan terbayang.nah apa saja Aurat Wanita tersebut.

Berikut beberapa penjabaran tentang aurat tersebut:

1. Bulu kening (Alis)

– Menurut Bukhari, Rasullulah melaknat perempuan yang mencukur atau menipiskan bulu kening atau meminta supaya dicukurkan bulu kening –
(Petikan dari Hadits Riwayat Abu Daud Fi Fathil Bari)

2. Kaki (tumit kaki) semacam hantu loceng

– Dan janganlah mereka (perempuan) membentakkan kaki (atau mengangkatnya) agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan –
(Petikan dari Surah An-Nur Ayat 31. Keterangan : Menampakkan kaki dan mengayunkan/ melenggokkan badan mengikut hentakan kaki terutamanya pada mereka yang mengikatnya dengan loceng, sama juga seperti pelacur dizaman jahiliyah)

3. Wangi-wangian

– Siapa saja wanita yang memakai wangi-wangian kemudian melewati suatu kaum supaya mereka itu mencium baunya, maka wanita itu telah dianggap melakukan zina dan tiap-tiap mata ada zinanya terutamanya hidung yang berkumpul itu kata orang sekarang hidung belang –
(Petikan dari Hadits Riwayat Nasa’i, Ibn Khuzaimah dan Hibban)

4. Dada

– Hendaklah mereka (perempuan) melabuhkan kain tudung hingga menutupi bagian depan dada-dada mereka –
(Petikan dari Surah An-Nur Ayat 31)

5. Leher

– Dan tinggallah kamu (perempuan) di rumah kamu dan janganlah kamu menampakkan perhiasanmu seperti orang jahilliah yang dahulu –
Keterangan : Bersolek (make-up) dan menurut Maqatil sengaja membiarkan ikatan tudung yang menampakkan leher seperti orang Jahilliyah.

6. Membayang Anggota Tubuh

– Asma Binti Abu Bakar telah menemui Rasullulah dengan memakai pakaian yang tipis. Sabda Rasullulah: Wahai Asma! Sesungguhnya seorang gadis yang telah berhaid tidak boleh baginya menampakkan anggota badan kecuali telapak tangan dan wajah saja –
(Petikan dari Hadits Riwayat Muslim dan Bukhari)

7. Berjabat Tangan

– Sesungguhnya kepala yang ditusuk dengan besi itu lebih baik daripada menyentuh kaum yang bukan sejenis yang tidak halal baginya –
(Petikan dari Hadits Riwayat At Tabrani dan Baihaqi)

8. Memandang

– Dan katakanlah kepada perempuan mukmin hendaklah mereka menundukkan sebahagian dari pemandangannya –
(Petikan dari Surah An Nur Ayat 31. Keterangan sabda Nabi Muhamad SAW, Jangan sampai pandangan yang satu mengikuti pandangan lainnya. Kamu hanya boleh pandangan yang pertama saja manakala pandangan seterusnya tidak dibenarkan hukumnya haram – Petikan dari Hadits Riwayat Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi)

9. Mulut (suara)

– Janganlah perempuan-perem -puan itu terlalu mendayu-dayu dalam berbicara sehingga orang yang mendengarkan ada perasaan serong dalam hatinya, tetapi ucapkanlah perkataan-perka -taan yang baik –
(Petikan dari Surah Al Ahzab Ayat 32)

10. Kemaluan

– Dan katakanlah kepada perempuan-perem -puan mukmin, hendaklah mereka menundukkan pandangan mereka dan menjaga kehormatan mereka –
(Petikan dari Surah An Nur Ayat 31)
– Apabila seorang perempuan itu sholat lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, menjaga kehormatannya dan mentaati suaminya, maka masuklah ia ke dalam Surga dari pintu-pintu yang ia kehendakinya –
(Petikan dari Hadits Riwayat Riwayat Al Bazzar)
– Tiada seorang perempuanpun yang membuka pakaiannya bukan di rumah suaminya, melainkan dia telah membinasakan tabir antaranya dengan Allah –
(Petikan dari Hadits Riwayat Tirmidzi, Abu Daud dan Ibn Majah)

11. Pakaian

– Barangsiapa memakai pakaian yang berlebih-lebiha -n terutama yang menyolok mata , maka Allah akan memberikan pakaian kehinaan di hari akhirat nanti –
(Petikan dari Hadits Riwayat Ahmad, Abu Daud , An Nasa’i dan Ibn Majah)
(Petikan dari Surah Al Ahzab Ayat 59. Keterangan : Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, hendaklah mereka memakai baju jilbab dan longgar, yang demikian itu supaya mereka mudah dikenali. Dan karena itu mereka tidak diganggu. Allah maha Pengampun lagi maha Penyayang)
– Sesungguhnya sebagian ahli Neraka ialah perempuan-perem -puan yang berpakaian tetapi telanjang yang cenderung pada maksiat dan menarik orang lain untuk melakukan maksiat. Mereka tidak akan masuk Surga dan tidak akan mencium baunya –
(Petikan dari Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim. Keterangan : Wanita yang berpakaian tipis/jarang, ketat/ -membentuk dan berbelah/ -membuka bahagian-bahagi -an tertentu)

12.  Rambut

– Wahai anakku Fatimah! Adapun perempuan-perem -puan yang akan digantung rambutnya hingga mendidih otaknya dalam Neraka adalah mereka itu di dunia tidak mau menutup rambutnya dari pandangan/ -dilihat oleh lelaki yang bukan mahramnya –
(Petikan dari Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim)

sekarang anda memiliki dua pilihan
1. Membiarkan sedikit pengetahuan ini hanya dibaca disini
2. Membagikan pengetahuan ini kesemua teman anda , insyallah bermanfaat dan akan menjadi pahala bagimu

Sumber revrensi :Group Ilmu Dakwah
        

Read More

Monday, June 17, 2019

SYA'IR AGAR BISA MEMAHAMI WANITA

SYA'IR MEMAHAMI WANITA

ﺍﻷﻧﺜﻰ: ﻛﺎﻟﻘﻬﻮﺓ، ﺇﺫﺍ ﺃﻫﻤﻠﺘﻬﺎ ﺃﺻﺒﺤﺖ ﺑﺎﺭﺩﺓ،ﺣﺘﻰ ﻓﻲ ﻣﺸﺎﻋﺮﻫﺎ.
Wanita itu tak ubahnya seperti kopi, jika kau abaikan maka ia akan dingin, tak terkecuali rasanya.

ﻋﻨﺪﻣﺎ ﺗﺼﻤﺖ ﺍﻷﻧﺜﻰ ﺃﻣﺎﻡ ﻣﻦ ﺗﺤﺐ،ﺗﺄﺗﻲ ﺍﻟﻜﻠﻤﺎﺕ ﻋﻠﻰ ﻫﻴﺌﺔ ﺩﻣﻮﻉ!.
Wanita itu, ketika ia diam di depan orang yang ia cintai, kata-katanya akan datang berderai berbentuk air mata.

ﺍﻷﻧﺜﻰ: ﻓﻲ ﺍﻟﺒﺪﺍﻳﺔ ﺗﺨﺎﻑ ﺃﻥ ﺗﻘﺘﺮﺏ ﻣﻨﻚ، ﻭﻓﻲ ﺍﻟﻨﻬﺎﻳﺔ ﺗﺒﻜﻲ ﺣﻴﻦ ﺗﺒﺘﻌﺪ ﻋﻨﻬﺎ.ﻗﻠﻴﻞ ﻣﻦ ﻳﻔﻬﻤﻬﺎ.
Wanita itu, awalnya dia takut-takut mendekatimu, namun pada akhirnya ia akan menangis ketika kau jauh darinya.
Alangkah sedikitnya orang yang memahami wanita.

ﺍﻷﻧﺜﻰ: ﻻ ﺗﺮﻳﺪ ﻣﻨﻚ ﺍﻟﻤﺴﺘﺤﻴﻞ، ﻫﻲ ﻓﻘﻂ ﺗﺮﻳﺪﻙ ﺃﻥ ﺗﻜﻮﻥ ﻣﺜﻞ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﺍﻟﺬﻱ ﺗﺘﻤﻨﺎﻩ ﺃﻧﺖ ﻟﺸﻘﻴﻘﺘﻚ.
Wanita itu, tidak meng hendaki sesuatu yang tidak mungkin darimu, namun ia hanya menginginkan kamu bisa menjadi seperti seorang pria yang ia harapkan seperti dirimu (bersikap) terhadap saudarimu.

ﻧﺼﻒ ﺟﻤﺎﻝ ﺍﻷﻧﺜﻰ ﻓﻲ ﺭﺩﻭﺩ ﺍﻓﻌﺎﻟﻬﺎ، ﺇﺣﻤﺮﺍﺭ ﺍﻟﺨﺪﻳﻦ، ﺇﻟﺘﻤﺎﻉ ﺍﻟﻌﻴﻨﻴﻦ، ﻭﺿﻴﺎﻉ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﻓﻲ ﺣﺮﻛﺔ ﺍﻟﻴﺪﻳﻦ ﺍﻟﻤﺘﻌﺎﻧﻘﺘﻴﻦ ﺧﺠﻼ.
Wanita itu, separuh kecantikannya terdapat di dalam perilakunya (caranya merespon), rona pipinya yang kemerahan, kedua matanya yang berbinar dan saat kehabisan kata, ia menggerakkan kedua tangannya memeluk penuh rasa malu.

ﺍﻷﻧﺜﻰ: ﺇﻣﺎ ﻛﻴﺪ ﻋﻈﻴﻢ، ﺃﻭ ﺣﺐ ﻋﻈﻴﻢ!.ﻭﺃﻧﺖ ﻣﻦ ﻳﺤﺪﺩ ﺃﻳﻬﺎ ﺍﻟﺮﺟﻞ، ﻓﺈﻥ ﻣﻜﺮﺕ ﺑﻬﺎ ﻣﻜﺮﺕ ﺑﻚ، ﻭﺇﻥ ﺃﺣﺒﺒﺘﻬﺎ ﻋﺸﻘﺘﻚ.
Wanita itu, boleh jadi tipuannya besar atau rasa cintanya menggelegar.
Namun dirimulah wahai pria yang menentukan!!!
Jika kau berbuat muslihat kepadanya, maka ia pun akan membalas muslihatmu.
Namun jika kau mencintainya, maka ia akan membalas lebih cintamu.

ﺗﻌﺸﻖ ﺍﻷﻧﺜﻰ ﻭﺭﺩﺓ ﺣﻤﺮﺍﺀ، ﺗﺄﺗﻴﻬﺎ ﻋﻠﻰ ﺣﻴﻦ ﻓﺠﺄﺓ، ﻭﺗﺮﺿﻴﻬﺎ ﻓﻲ ﻟﺤﻈﺔ ﻏﻀﺐ.
Wanita itu, (lazimnya) mencintai bunga mawar yang merah, bawakan padanya secara tiba-tiba (sebagai surprise), maka ia pun akan ridha di kala murka.

ﺑﻘﺪﺭ ﻣﺎ ﺗﺤﺐ ﺍﻷﻧﺜﻰ ﻫﻲ ﺗﻐﺎﺭ، ﻟﺬﺍ ﺃﻱ ﺃﻧﺜﻰ ﺗﺠﻦ ﻏﻴﺮﺓ، ﻫﻲ ﺗﺠﻦ ﺣﺒﺎ.
Wanita itu, sebanyak ia mencinta sebanyak itu pula ia cemburu. Karena itulah, setiap wanita yang tertutup akalnya karena terbakar rasa cemburu, sebanyak itu pula ia tertutup akalnya lantaran rasa cinta.

ﺍﻷﻧﺜﻰ: ﺗﺪﺍﻭﻱ ﻭﻫﻲ ﻣﺤﻤﻮﻣﺔ، ﻭﺗﻮﺍﺳﻲ ﻭﻫﻲ ﻣﻬﻤﻮﻣﺔ، ﻭﺗﺴﻬﺮ ﻭﻫﻲ ﻣﺘﻌﺒﺔ، ﻭﺗﺤﺰﻥ ﻣﻊ ﻣﻦ ﻻ ﺗﻌﺮﻑ،ﻭﺗﺒﻜﻲ ﻳﻮﻡ (ﺯﻓﺎﻓﻬﺎ)، ﻓﺎﺭﻓﻘﻮﺍ ﺑﻬﺎ.
Wanita itu, akan senantiasa mengobati meski demam mendera.
Akan selalu menghibur meski ia berduka.
Akan tetap terjaga meski ia lelah.
bahkan bersedih dengan orang yang tak dikenalnya.
Ia pun menangis di hari “pernikahan”-nya. Maka bersikap lembutlah kepada wanita.

ﺍﻷﻧﺜﻰ: ﺗﺤﺐ ﻣﻴﺴﻮﺭ ﺗﻌﺎﻣﻞ ﻛﻄﻔﻠﺔ ﺩﺍﺋﻤﺎ ﻣﻬﻤﺎ ﻛﺒﺮﺕ
Wanita itu, selalu senang diperlakukan dengan manja seperti anak kecil, walau sedewasa apapun dirinya.

ﻻ ‘ﺗﻄﺮﻕ’ ﺑﺎﺏ ﻗﻠﺐ ﺍﻷﻧﺜﻰ، ﻭﺃﻧﺖ ﻻ ﺗﺤﻤﻞ ﻣﻌﻚ ﺣﻘﺎﺋﺐ “ﺍﻹﻫﺘﻤﺎﻡ”.
Wanita itu, janganlah sekali-kali kau mengetuk pintu hatinya, sedangkan dirimu tidak membahamba Allah
Wanita itu, janganlah sekali-kali kau mengetuk pintu hatinya, sedangkan dirimu tidak membawa “semua tas yang berisi perhatian.”

ﻋﻨﺪﻣﺎ ﺗﻐﺎﺭ ﺍﻷﻧﺜﻰ: ﺍﺭﺳﻢ ﻗﺒﻠﺔ ﻋﻠﻰ ﻳﺪﻳﻬﺎ، ﺩﻋﻬﺎ ﺗﺸﻌﺮ ﺑﺄﻧﻬﺎ ﻧﻌﻤﺔ ﻣﻦ ﺍﻟﻠﻪ ﻟﺪﻳﻚ.
Wanita itu, ketika dirinya dilanda cemburu, maka lukiskan di atas tangannya sebuah kecupan, biarkan dia merasakan bahwa dirinya adalah karunia terbesar dari Allah untuk dirimu.

ﺍﻷﻧﺜﻰ: ﺍﻟﻬﺎﺩﺋﺔ، ﺍﻟﻨﺎﻋﻤﺔ ﺃﻛﺜﺮ ﺿﺠﻴﺠﺎ ﺑﻘﻠﺐ ﺍﻟﺮﺟﻞ.
Wanita itu, meski ia tampak kalem dan lembut, namun ia lebih sering menyebabkan kegaduhan di hati pria.

ﺍﻷﻧﺜﻰ: ﻭﺇﻥ ﻗﺴﺖ؛ ﻓﺈﻧﻬﺎ ﻻ ﺗﺨﻠﻮ ﻣﻦ ﻣﺸﺎﻋﺮ ﺍﻟﻌﻄﻒ ، ﻭﺍﻟﺮﺃﻓﺔ.
Wanita itu, meskipun ia keras (kemauannya), namun hatinya tidak pernah kosong dari kelemahlembutan dan kasih sayang.

ﻭﻣﺎ ﺍﻷﻧﺜﻰ ﺇﻻ ﻧﺒﻀﮧ ﺷﻔﺎﻓﮧ،، ﺣﺴﺎﺳﺔ،، ﺗﺨﺸﻰ ﺍﻟﻌﺘﺎﺏ،، ﻭﻳﺨﺠﻠﻬﺎ ﺍﻟﻤﻼﻡ،، ﻓﺎﻧﺘﺒﻪ ﻟﻬﺎ ﻳﺎ ﻣﻦ ﺗﺤﺒﻬﺎ.
Wanita itu, adalah makhluk yang sangat lembut lagi sensitif.
Ia khawatir dicela dan tak tahan dicemooh. Karena itu perhatikanlah dirinya wahai orang yang mencintainya.

ﻻ ﻳﺤﺘﻤﻞ ﺟﻨﻮﻥ ﺍﻷﻧﺜﻰ ﻭﻏﻴﺮﺗﻬﺎ، ﺇﻻ ﺭﺟﻞ ﺃﺣﺒﻬﺎ ﺑﺼﺪﻕ.
Wanita itu, takkan ada yang mampu menanggung kegilaan dan kecemburuannya, kecuali seorang pria yang mencintainya dengan tulus (apa adanya).

ﻟﻴﺲ ﻋﻴﺒﺎ ﺍﻥ ﻳﺘﻌﻠﻢ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﻣﻦ ﻗﻠﺐ ﺍﻷﻧﺜﻰ ﺷﻴﺌﺎ ﻳﺠﻌﻠﻪ ﺃﻛﺜﺮ ﺇﻧﺴﺎﻧﻴﺔ، ﻭﺭﻗﺔ.
Wanita itu, bukanlah suatu cela apabila pria mau mempelajari hatinya yang akan menjadikan lebih manusiawi dan berempati
hamba Allah.
Wanita itu, takut dikhianati dan khawatir kehilangan dan ditinggalkan. Dia adalah makhluk yang tidak mudah melupakan seseorang yang ia cintai meski telah tiada. Dia akan terus mengawasi dari kejauhan.

ﻟﻸﻧﺜﻰ: ﺃﻥ ﺗﺮﺑﻲ ﻃﻔﻼ* ﺑﻼ* ﺃﺏ، ﻟﻜﻦ ﻻ* ﻳﻤﻜﻦ ﻟﻠﺮﺟﻞ ﻣﻴﺴﻮﺭ ﻳﺮﺑﻲ ﻃﻔﻼ* ﺑﻼ* ﺃﻡ
Wanita itu, mampu mendidik anak tanpa ayah, namun tidak mudah bagi seorang pria membesarkan anaknya tanpa ibu.

ﻫﻨﺎ ﺭﻭﻋﻪ ﺍﻷﻧﺜﻰ.
Wanita itu, di sinilah letak keindahannya.
ﻣﺘﻰ ﻣﺂ ﻛﻨﺖ ‘ﺭﺟﻞ’ ﺗﻜﻦ ﻟﻚ «ﺍﻣﺮﺃﺓ».
Selama kau masih seorang pria, maka miliki wanita.

ﻣﺘﻰ ﻣﺂ ﻛﻨﺖ ‘ﺫﻛﺮ’ ﺗﻜﻦ ﻟﻚ «ﺃﻧﺜﻰ»
Selama kau masih seorang yang jantan, maka miliki perempuan.

ﻣﺘﻰ ﻣﺂ ﻛﻨﺖ ‘ﻣﻠﻚ’ ﺗﻜﻦ ﻟﻚ «ﺃﻣﻴﺮﺓ ».
Selama kau masih seorang raja, carilah seorang ratu.

ﻣﺘﻰ ﻣﺂ ﻛﻨﺖ ‘ﻋﺎﺷﻖ’ ﺗﻜﻦ ﻟﻚ «ﻣﺘﻴﻤﺔ».
Jikalau kau seorang yang kasmaran, pastilah ada wanita yang memikatmu.

ﻓﻼ ﺗﻜﻦ ‘ﻻﺷﻲﺀ’ ﻭﺗﺮﻳﺪﻫﺂ ﺃﻥ ﺗﻜﻮﻥ «ﻛﻞ ﺷﻲﺀ»!
Janganlah kau menjadi orang “yang tak punya apa-apa” namun menginginkan wanita yang memiliki “segalanya”.

ﻋﻨﺪﻣﺂ ﺗﻨﻔﺦ ﻓﻴﻚ ﺍﻟﺮﻭﺡ.ﺝ / ﺗﻜﻮﻥ ﻓﻲ ﺑﻄﻦ ﺍﻣﺮﺃﻩ.
Ketika ditiupkan ruh ke dalam dirimu, kau pun berada di dalam rahim seorang wanita.

ﻋﻨﺪﻣﺂ ﺗﺒﻜﻲ.ﺝ / ﺗﻜﻮﻥ ﻓﻲ ﺣﻀﻦ ﺍﻣﺮﺃﻩ.
Ketika kau menangis,kau pun berada di dalam pelukan seorang wanita.

ﻭﻋﻨﺪﻣﺂ ﺗﻌﺸﻖ.ﺝ / ﺗﻜﻮﻥ ﻓﻲ ﻗﻠﺐ ﺍﻣﺮﺃﻩ.
Ketika kau merasakan luapan cinta, kau pun berada di dalam hati seorang wanita.

ﺭﻓﻘﺎ ﺑﻬﺂ ..ﻓﺎﻻﻧﺜﻰ ﺃﻣﺎﻧﺔ،، ﻣﺂ ﺧﻠﻘﺖ ﻟﻺﻫﺎﻧﺔ.
Lembutlah kepadanya.
karena wanita itu adalah amanat.
Dia tidaklah diciptakan untuk direndahkan.!!

ﻓﻠﺘﺤﻴﺎ ﻛﻞ ﺃﻧﺜﻲ …ﻣﺘﺰﻭﺟﺔ، ﺃﻭ ﻋﺎﺯﺑﺔ،ﺃﻭ ﻣﻄﻠﻘﺔ، ﺃﻭ ﻛﺎﻧﺖ ﺃﺭﻣﻠﺔ.
Salam bagimu wahai setiap wanita.
Baik yang telah menikah atau masih perawan, yang telah bercerai ataupun menjanda (yang ditinggal wafat sang suami.

=================================

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ۞ الفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ ۞ وَالخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ ۞ نَاصِرِ الحَقِّ بِالحَقِّ ۞ وَالهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ المُسْتَقِيمِ ۞ وَعَلَى آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيمِ ۩

LAHAWLAAWHALAAKUWWATAILLAABILLAHIL'ALIYILADHIM.

والله اعلم ب الصواب

semoga bermanfaat..

BANYAK ILMU YG BISA DI PELAJARI.

Sumber : Group Ilmu Dakwah
Read More

Catatan Singkat Pimpusipnw

MENGENAL IKATAN PELAJAR NAHDLATUL WTHAN (IPNW)

Ikatan Pelajar Nahdlatul Wathan yang disingkat IPNW adalah salah satu organisasi sayap (badan otonom) dari organisasi massa Islam terbesar di Nusa Tenggara Barat yaitu organisasi Nahdlatul Wathan. IPNW didirikan oleh seorang ulama Karismatik dan satu - satunya Pahlawan Nasional dari provinsi Nusa Tenggara Barat yaitu Almagfurulah Maulanasyaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Majid pada tanggal 19 Februari 1960 di Desa Pancor Lombok Timur.
Adapun logo dari IPNW adalah bentuk bangun kubus menyerupai ka'bah dengan buku, pena berpuncak bulan bintang bersinar lima dan beberapa helai daun.
Adapun makna filosofis dari logo tersebut adalah:
1. Warna dasar biru melambangkan keluasan cakrawala berfikir dan kestabilan harmoni dalam menggapai cita cita.
2. Warna hijau melambangkan kesuburan
3. Warna putih melambangkan kesucian dan keikhlasan
4. Kubus menyerupai bentuk ka'bah melambangkan fondasi dasar tauhid bagi generasi pelajar nahdlatul wathan.
5. Bulan bintang bersinar lima melambangkan organisasi induk tempat bernaung ikatan pelajar nahdlatul wathan
6. Pena melambangkan semangat mengembangkan pokok pengetahuan untuk menulis dan mengikat ilmu.
7. Buku terbuka melambangkan semangat membaca dan memahami ilmu dengan membaca sebagai perintah pertama dalam Al-Qur'an.
8. Enam daun  terbuka adalah lambang rukun iman sekaligus melambangkan Mu'allimin enam tahun sebagai cikal bakal IPNW.
9. Penyangga buku terbuka adalah lambang kekokohan dasar pengetahuan yang bersumber dari ajaran islam yang lurus dan benar.

Itu daun yang enam adalah tunas generasi yang bermekaran dari lembaga pendidikan nahdlatul wathan.

Catata
Pimpus ipnw , 12 Juni 2019
Read More

Tuesday, May 28, 2019

SAYANGI IBUMU SEBELUM TERLAMBAT

Bagi sebagian orang,  seorang ibu dianggap sebagai sesuatu yang biasa-biasa saja. Padahal, ibu adalah sosok luar biasa yang patut kita renungkan terus jasa-jasanya. Mengapa? ko bisa ya jasa nya ibu itu harus di renungkan? berikut selengkapnya...!
Ibu, adalah sosok wanita yang telah melahirkan kita ke dunia. Sembilan bulan sepuluh hari lamanya ibu mengandung. Ngidam,Keinginan pun bermacam-macam dan sulit di tebak bahkan sulit di dapat oleh sang ayah, belum lagu menanggung beban berat dan sakit punggung mungkin sebagian  dari yang dirasakan oleh ibu. Seorang ibu tidak pernah mengeluh dalam menjaga kehamilan dengan harapan sang anak dapat lahir dengan selamat dan sehat. 
Bahkan ketika peroses kandungan seorang ibu terus menjaga dan merawat sang anak dengan penuh kasih sayang bahkan Pada proses kelahiranpun sang ibu harus bertarung nyawa demi sang buah hati tercinta, kecapaian kelelahan seorang ibu untuk memperjuangkan buah hatinya bahkan di jelaskan dalam Al-Qur'an. Allah Swt berfirman:
وَوَصَّيْنَا الْإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَاناً حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهاً وَوَضَعَتْهُ كُرْهاً وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلَاثُونَ شَهْراً حَتَّى إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحاً تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
“Ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula).” (QS: Al-Ahqaaf [46]:15).
وَوَصَّيْنَا الْإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْناً عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِي
“Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun.” (QS Luqman [31]: 14).
Di ceritakan sebuah kisah pada zaman Rasulullah SAW.  Datanglah seseorang kepada Rasulullah Sallallahu Alaihi Wassalam. Lalu kemudian orang itu bercerita kepada Rasulullah SAW bahwa ia telah menggendong ibunya di pundaknya sendirian selama menjalani seluruh rukun dan wajib haji. Orang itu ingin mengetahui apakah perbuatannya itu telah dapat membalas kebaikan yang selama ini ditunjukkan ibunya kepadanya sejak masa kanak-kanak. Rasulullah SAW  menjawab, ”Tidak. Semua yang telah kau kerjakan itu belum dapat membalas satu kali rasa sakit karena kontraksi rahim ketika ibumu melahirkanmu ke dunia.” Subhanallah, dari jawaban Rasulullah SAW di atas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa begitu berat penderitaan dan resiko seorang ibu ketika melahirkan seorang anak.
Lalu Ketika sang buah hati mulai menginjakkan kaki/lahir ke dunia, pastinya  disambut dengan suka cita. Tangis haru bahagia seakan menghapus rasa sakit selama proses kehamilan dan proses kelahiran. Sungguh Allah Subhanahu Wata’ala adil. 

Selanjutnya setelah melahirkan adalah menunaikan amanah yaitu yang begitu berat yaitu membesarkan sang anak. yangmana ketika peroses ini seorang ibu mengalami, Kurang tidur, kurang istirahat, telat makan adalah hal yang harus dilalui seorang ibu dalam membesarkan anak nya. Letih fisik dan psikis adalah hal yang biasa. Belum lagi bila sang anak sakit, ibu dengan ikhlas tidak tidur semalaman untuk menjaga sang anak. Tanpa mengharap pamrih, semua itu dilakukan agar sang anak tenang dan bahagia. Ibaratnya, ibu rela sakit untuk menggantikan rasa sakit sang anak.
 Setelah si anak mulai membesar seorang ibu lagi-lagi harus mendidik  anak agar menjadi orang yang lebih baik dan sholih/sholihah adalah kewajiban seorang ibu, di mana mendidik anak dimulai dari dalam kandungan sampai sang anak dewasa. Bisa dikatakan rumah dan ibu adalah sekolah dan guru pertama bagi anak. Ya, ibu adalah guru utama dan pertama bagi anak-anak. Pelajaran yang dapat diperoleh secara gratis tanpa ‘ biaya’ apapun. Belajar makan, belajar jalan, belajar memakai baju dan sebagainya.  Dapat dikatakan ibu harus dapat berperan dengan berbagai macam karakter yang semua harus diperankan dengan baik.
Kehebatan seorang ibu bukan hanya dalam hal membesarkan anak. Mengurus, suami, rumah tangga dan segala pekerjaan ‘rumah’ yang harus diselesaikan dengan baik. Semua itu dilakukan mulai dari bangun tidur sampai akan tidur kembali, begitu setiap hari. Jika tidak dilakukan dengan ikhlas tentunya semua pekerjaan tersebut tidak akan terselesaikan dengan baik.
Sungguh berat tanggung jawab seorang ibu yang mungkin kita tidak menyadarinya. Kemuliaan seorang ibu tertuang dalam sebuah kisah dari sahabat Abu Hurairah radiyalhu ‘anhu. Beliau berkata: Datang seorang laki-laki kepada Rasulullah, kemudian dia bertanya: Wahai Rasulullah, siapakah yang paling berhak untuk kuperlakukan dengan baik?” Beliau bersabda, “Ibumu”, Orang tersebut bertanya lagi ”Kemudian siapa?”. Beliau bersabda, ”Ibumu”. Orang tersebut bertanya lagi, ”kemudian siapa?” Beliau bersabda, ”Ibumu”. Orang tersebut bertanya lagi, ”kemudian siapa?”. Beliau bersabda, ”Bapakmu.” (HR Bukhari dan Muslim).
Begitu mulianya seorang ibu sampai disebut tiga kali oleh Rasulullah SAW.
Ketika sang anak beranjak dewasa, ada bermacam tingkah polah yang -secara langsung atau tidak- dapat menyakiti hati ibu. Celakanya lagi sang anak tidak merasa melakukan kesalahan. Tentu kita juga sering membuat sedih atau marah ibu, tapi apa reaksi ibu? Kalimat nasehat yang keluar dari beliau. Atas kesalahan apapun yang kita lakukan, ibu tetaplah ibu yang dengan segala kehalusan sifat dan perilakunya akan selalu memaafkan kita.
Begitu dahsyat kasih sayang seorang ibu bagi putra-putrinya. Maka, masihkah kita akan ‘tega’ menyakiti beliau setelah kita tahu apa yang telah ibu lakukan untuk kita. Pernahkah kita membayangkan jika suatu saat akan ditinggal ibu untuk selamanya? Sudahkah kita membahagiakan ibu kita tercinta atau setidaknya membuat ibu tersenyum? Bila kita belum melakukannya, segera lakukan selagi ada waktu. Jangan jadikan alasan kesibukan untuk ‘menjauh’ dari ibu.
Sudahkah kita memohon maaf atas semua kesalahan kita kepada ibu? Segeralah memohon maaf dan doa restu selagi kita punya kesempatan. Jangan menunggu esok hari karena kita tidak pernah tahu kapan ajal akan menjemput. Bila ibu kita telah meninggal, jangan pernah lelah dan berhenti berdo’a memohonkan ampunan kepada Allah SWT agar ibu kita mendapat tempat yang layak disisi-Nya.
Hormati dan cintailah ibu kita karena apapun yang kita berikan takkan mampu membalas semua pengorbanan dan kebaikan ibu. Sungguh, bukan materi yang ibu harapkan dari kita. Tapi, cukup sekadar perhatian dan do’a.
“Yaa Allah, jangan biarkan kami terlambat dalam menyadari bahwa betapa kehadiran seorang ibu di sisi kami itu nilainya luar biasa. Yaa Allah, beri kami kesempatan untuk bisa membahagiakan ibu. Yaa Allah, jadikan sepanjang umur ibu kami dipenuhi barakah-Mu. Yaa Allah, sayangilah ibu kami sebagaimana beliau menyayangi kami sedari kecil hingga kini. Yaa Allah, ampunilah ibu kami. Aamiin.*

                  https://www.blogger.com


Read More